Sabtu, 10 Desember 2011

// // Tinggalkan Komentar . . .

Catatan Malam Jum'at ke - 12


Tambakberas, 06 Desember 2011
                Rintik hujan yang sedari sore, terus mengguyur bumi Tambakberas tidak menyulutkan tekad dulur-dulur KOMA ( Komunitas Pena ) untuk mengistiqomahkan agenda diskusi rutin Malem Pituan. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam sebulan, yakni tiap tanggal 6, malam 7. Acara ini dilaksanakan di Musholla Al-Wahhabiyyah 2 Bahrul ‘Ulum Tambakberas, Jombang.
                Dalam acara Malem Pituan yang ke-12 ini ada dua sesi yang diagendakan, yaitu :
è Diskusi “Gudik dan Pesantren”, dengan narasumber utama, Mas Mulyadi alumni Stikes Tambakberas Jombang.
è Bedah cerpen “Kota Para Pelopor”, karya Mangun Kuncoro, Pembina Sastra KOMA.
              Pada sesi pertama, Mas Mulyadi yang saat ini bekerja sebagai perwat di Rumah Sakit Al-Azizi Jombang menyampaikan, bahwa mitos yan mengatakan bahwa gudik merupakan penyakit santri adalah mitos yang salah. Karena secara medis, gudik pada dasarnya akan menyerang siapa saja yang kurang mampu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tanpa peduli santri, atau bukan. Pada sesi ini dengan menggunakan peralatan LCD Proyektor, ditampilkan beraneka gambar penyakit kulit yang biasa menyerang manusia.
              Pada sesi kedua, bedah cerpen berlangsung sangat menarik. Cerpen “Kota Para Pelopor” yang mengisahkan perjalanan sang Tokoh utama selama menuntut ilmu di Jombang, yakni kota tempat di mana banyak dilahirkan tokoh-tokoh besr, semisal : KH. Hasyim ‘Asyari, Gus Dur, Cak Durasim, Cak Nur, Emha Ainun Nadjib, dan lain sebagainya.
              Acara yang dimulai dari pukul 20.30 ini, diakhiri saat jaru jam tepat menunjuk angka 22.30. Ada beberapa alas an yang membuat agenga Malem Pituan yang ke-12 ini terasa special, yakni :
·         Pertama kalinya diskusi Malem Pituan menggunakan fasilitas LCD Proyektor.
·         Pertama kalinya diskusi Malem Pituan didokumentasikan.
·         Dalam acara tidak hanya dihadiri oleh santri putra saja, akan tetapi santri putri ikut menyemarakan dan berpartisipasi di dalamnya.
Mulai saat ini, KOMA bertekad untuk mulai belajar mendokumentasikan tiap gerak langkahnya.
Wallaahu A’lam,,,

      Musholla, dini hari, 07 Desember 2011
Graha KOMA

0 komentar:

Posting Komentar